Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Farmasi Indonesia

					Lihat Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Farmasi Indonesia

JFI Online Volume 15 Nomor 1, Januari 2023

Diterbitkan: 20-01-2023

Artikel

  • Kajian Sistematis tentang Peptida Parenteral: Instabilitas, Mekanisme Degradasi, dan Strategi Formulasinya

    Primawan Putra Nugrahadi, Christina Avanti
    1-10
    Abstrak: 365 | PDF 1-10: 446

    Abstract

    Abstrak: Tren pemanfaatan peptida, suatu rantai pendek asam amino, sebagai terapi pengobatan terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Peptida terapetik biasanya menggunakan rute parenteral sebagai sistem penghantaran sistemik, sehingga dibutuhkan formulasi larutan. Akan tetapi, dalam formulasi larutan, peptida sering tidak stabil. Bentuk paling stabil dari peptida terapetik adalah serbuk liofilisasi. Namun, untuk negara tropis dan berkembang seperti Indonesia, serta dari sudut pandang farmako-ekonomi, jika stabil, formulasi peptida dalam bentuk larutan lebih dipilih. Kajian pustaka sistematis ini mengulas berbagai jalur degradasi yang berpotensi dialami oleh peptida terapetik yang beredar di Indonesia dalam formulasi larutan. Kemudian disajikan berbagai strategi yang diketahui untuk menghambat degradasi peptida berdasarkan penelitian terbaru. Penelusuran artikel dilakukan pada basis data PubMed, ScienceDirect, Wiley Online Library, dan Google Scholar. Hasil penelusuran dengan kata kunci Therapeutic peptide OR peptide drug AND stability OR stabilization AND degradation OR degradation pathway didapatkan 20 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dari hasil kajian pustaka, dapat disimpulkan bahwa agregasi merupakan jalur degradasi yang paling sering terjadi, diikuti deamidasi, oksidasi, hidrolisis, β-eliminasi, dan pertukaran disulfida. Strategi utama untuk meningkatkan stabilitas peptida di dalam larutan yaitu pemilihan buffer dan/atau penyesuaian pH, penambahan antioksidan/pengawet, kombinasi buffer dengan ion logam divalen, menghindari paparan cahaya, serta penyimpanan pada suhu dingin.

  • Analisa Faktor Waktu Tunggu Pelayanan Resep di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center

    Adrian Mulya, Ennimay Ennimay, Yesica Devis
    11-22
    Abstrak: 701 | PDF 11-22: 917

    Abstract

    Abstrak: Hasil Walk Through Audit (WTA) BPJS menyatakan layanan waktu tunggu obat di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center merupakan salah satu faktor keterlambatan layanan terhadap pasien. Setelah dilakukan studi pendahuluan didapatkan data waktu tunggu obat melebihi dari nilai Standar Pelayanan Miminum waktu tunggu obat. Tujuan penelitian ini menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center. Penelitian ini menggunakan Mixed-Methods Sequential Explanatory Design yakni dengan mengkombinasikan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Dari 70 sampel didapatkan data hasil penelitian  kuantitatif untuk  jenis pasien, jenis resep, jumlah item dalam resep, jumlah resep dalam shift dan jumlah resep berdasarkan ketersediaan obat bukan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan, hal ini berdasarkan Uji Chi-Square semua nilai > 0,05, ini berarti bahwa Ho ditolak atau dengan kata lain tidak terbukti berhubungan dengan waktu tunggu layanan. Sedangkan penelitian kualitatif dengan wawancara secara mendalam dan observasi dengan hasil jumlah SDM yang tidak mencukupi, kurangnya kompetensi SDM , belum jelasnya alur proses layanan, belum memadai sarana dan prasarana terutama sistem jaringan Sim-PEC dan Tata ruangan instalasi farmasi yang belum sesuai standar  menyebakan terjadinya delay layanan atau lamanya waktu tunggu pelayan obat pasien rawat jalan.

  • Pengaruh Faktor Risiko terhadap Kejadian Peningkatan Kadar Enzim Transaminase pada Pasien Covid-19 dengan Terapi Tocilizumab

    Izza Aulia Rizqika Nasution, Retnosari Andrajati, Nadia Farhanah Syafhan, Rania Imaniar
    23-28
    Abstrak: 310 | PDF 23-28: 361

    Abstract

    Abstrak: Tocilizumab adalah anti IL-6 yang di rekomendasikan sebagai terapi badai sitokin pada pengobatan untuk Covid-19. Salah satu efek samping tocilizumab yang dapat muncul adalah hepatotoksisitas, mulai dari peningkatan transaminase ringan hingga kejadian severe drug-induced liver injury (DILI). Saat ini, penelitian terkait hepatotoksisitas tocilizumab dan faktor resiko yang mempengaruhi pada pasien Covid-19 sangat terbatas dan masih perlu untuk di lakukan.  Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis pasien Covid-19 di RS Universitas Indonesia tahun 2020-2021.  Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan terapi Tocilizumab yang tercatat di rekam medis dimasukkan dalam penelitian ini. demografi pasien, diagnosa klinis, pemeriksaan laboratorium, riwayat penggunaan obat juga ditinjau. Pasien dengan usia kurang dari 18 tahun, data rekam medis yang tidak lengkap, dan di rujuk ke rumah sakit lain di eksklusi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi diambil sebagai sampel penelitian. Uji Chi-square digunakan untuk menganalisis hubungan antar masing-masing faktor risiko dan kejadian peningkatan transaminase. Hasil analisis Uji Chi-square menunjukkan bahwa beberapa faktor resiko secara signifikan meningkatkan kejadian peningkatan transaminase pada pasien yang di berikan terapi tocilizumab, diantaranya usia, obesitas, diabetes mellitus, dan terapi antibiotik ceftriaxone.

  • Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Karamuntin (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.) terhadap Bakteri Streptococcus mutans

    Dewi Alfisyah Ramadhanty, Yulianita Pratiwi Indah Lestari, Siti Nashihah
    29-42
    Abstrak: 550 | PDF 29-42: 1032

    Abstract

    Abstrak: Indonesia memiliki banyak tanaman obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton)Hassk.). Secara tradisional daun Karamuting digunakan di masyarakat untuk mengobati karies gigi, mengobati luka dan kudis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efek antibakteri ekstrak etanol daun karamunting terhadap bakteri Streptococcus mutans dengan menggunakan metode sumuran. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental laboratorium. Sampel penelitian adalah ekstrak etanol daun karamunting. Ekstrak diuji aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans menggunakan metode difusi sumuran dengan konsentrasi 6,25%; 12,5%; 25%; 50% b/v. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak Etanol daun karamunting mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans pada konsentrasi 6,25%; 12,5%; 25%; 50% b/v masing-masing dengan diameter zona hambat sebesar 17,7±0,0577, 22,6±0,2516, 25,3±0,1527, and 28,3±0,0577. Ekstrak etanol daun karamunting mempunyai daya antibakteri terhadap Streptococcus mutans yang terbesar terdapat pada konsentrasi 50% dengan diameter 28,3 mm.

  • Potensi Penghambatan Enzim Αlfa-Glukosidase dan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) Ektrak Daun Dadap Serep (Erythrina subumbrans (Hassk) Merr.)

    Elis Susilawati, Ayu Dwi Astuti, Agus Sulaeman
    43-49
    Abstrak: 352 | PDF 43-49: 562

    Abstract

    Abstrak: Tanaman dadap serep memiliki kandungan flavonoid yang berpotensi dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah dan mengurangi penyerapan glukosa di usus. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dan pengaruh pemberian Ekstrak Etanol Daun Dadap Serep (EEDDS) terhadap kadar glukosa darah tikus putih jantan galur wistar serta dosis efektifnya. Metode penelitian menggunakan metode in vitro dengan penghambatan enzim α-glukosidase  dan metode in vivo Tes Toleransi Glukosa (TTGO) dengan induksi amylum manihot menggunakan 25 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan dosis EEDDS 100, 200, dan 400 mg/kgBB, kemudian diukur kadar glukosa darahnya selama 120 menit. Hasil penelitian inhibisi enzim α-glukosidase EEDDS menunjukkan nilai % inhibisi paling baik yaitu 41,81% pada 100 ppm dan nilai % inhibisi terendah pada 10 ppm yaitu 13,33% dengan nilai IC50 sebesar 146,30 ppm dimana termasuk kategori lemah dalam menghambat α-glukosidase. Hasil penelitian TTGO induksi amylum manihot, EEDDS 400 mg/KgBB memiliki efek penurunan kadar glukosa darah secara signifikan pada T60 sampai T120. . Kesimpulan pada penelitian ini adalah ekstrak etanol daun dadap serep mempunyai potensi sebagai antihiperglikemia secara in vitro maupun in vivo.

  • Pengaruh Home Visit terhadap Kepuasan Konsumen Apotek Palasari Sumedang

    Ahmad Azrul Zuniarto, Subagja Subagja, Sarah Nurhasanah, Retno T Sundari, Siti Pandanwangi
    50-58
    Abstrak: 255 | PDF 50-58: 505

    Abstract

    Abstrak: Dalam konteks pelayanan kefarmasian apotek, kepuasan pasien merupakan perasaan senang yang muncul di dalam diri seseorang setelah mendapat pelayanan yang diterima atau dialami secara langsung. Analisis kepuasan pelanggan dilakukan bedasarkan lima dimensi kualitas layanan, yakni responsiveness, reliability, assurance, empathy, dan tangibles. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh home visit terhadap kepuasan konsumen Apotek Palasari Sumedang dan tingkat kepuasan konsumen Apotek Palasari Sumedang sebelum dan sesudah home visit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah home visit dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan konsumen Apotek Palasari Sumedang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 34 responden yaitu pasien Program Rujuk Balik (PRB) dari Apotek Palasari Sumedang di Kecamatan Ganeas yang tidak rutin mengambil obat. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner kepuasan konsumen. Hasil penelitian dengan kuesioner tingkat kepuasan konsumen Apotek Palasari Sumedang sebelum home visit dan sesudah home visit mengalami kenaikkan hasil persentase dari 75,4% menjadi 81,5% dan uji regresi linier sederhana menunjukkan bahwa terdapat pengaruh home visit terhadap kepuasan konsumen Apotek Palasari Sumedang dengan nilai sig. 0,000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa home visit berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Apotek Palasari Sumedang dengan tingkat kepuasan konsumen 75,4% meningkat menjadi 81,5%.

  • Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Penggunaan Obat pada Mahasiswa di Jember

    Ema Rachmawati, Amelia Windi Astutik, Antonius Nugraha Widhi Pratama
    59-66
    Abstrak: 454 | PDF 59-66: 1367

    Abstract

    Abstrak: Kemudahan mengakses informasi tentang obat berdampak terhadap peningkatan praktek swamedikasi di masyarakat. Namun demikian, masih banyak praktek swamedikasi yang kurang rasional, termasuk pemilihan obat yang kurang tepat, tidak waspada terhadap efek samping atupun penggunaan antibiotik untuk swamedikasi. Mahasiswa merupakan kelompok masyarakat dengan tingkat pendidikan tinggi yang tidak lepas dari penggunaan obat untuk swamedikasi penyakit yang dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan obat pada kalangan mahasiswa di Jember dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan survei potong lintang menggunakan kuesioner yang dilakukan secara daring pada bulan April-Mei 2020. Responden penelitian adalah mahasiswa jenjang diploma dan strata-1 di beberapa perguruan tinggi di Jember. Sebanyak 544 mahasiswa menjadi responden dalam penelitian ini. Mayoritas responden (344; 63,2%) memiliki pengetahuan “cukup” dengan rerata nilai pengetahuan responden sebesar 5,02 ± 1,71. Sikap mayoritas responden (353; 64,9%) terhadap penggunaan obat termasuk dalam kategori “cukup” dengan rerata nilai sikap sebesar 12,74 ± 1,19.  Hasil analisis Chi-square menunjukkan faktor jurusan yang ditempuh dalam studi di perguruan tinggi berhubungan dengan pengetahuan tetapi tidak berpengaruh terhadap sikap dalam penggunaan pengobatan. Perlu dilakukan edukasi tentang penggunaan obat perlu ditingkatkan untuk meningkatkan penggunaan obat secara benar dalam praktik swamedikasi di masyarakat.

  • Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun, Bunga, dan Tangkai Sirih Hutan (Piper aduncum L.)

    Ria Mariani, Farid Perdana, Revi Widiana
    67-71
    Abstrak: 547 | PDF 67-71: 943

    Abstract

    Abstrak: Sirih Hutan (Piper aduncum L.) termasuk tumbuhan genus Piper. Penelitian antioksidan berbagai genus Piper telah banyak dilakukan seperti Piper crocatum dan Piper betle, namun penelitian antioksidan pada sirih hutan  masih sangat terbatas. Antioksidan alami dapat dimanfaatkan untuk meredam radikal bebas dalam upaya mencegah penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada bunga, daun dan tangkai sirih hutan serta kelompok senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antioksidan tersebut. Aktivitas antioksidan diuji menggunakan metode DPPH (2,2 difenil-1-pikrilhidrazil) dengan spektrofotometri UV-Vis dan kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji aktivitas antioksidan menggunakan spektrofotometri UV-Vis, pada ekstrak  daun sirih hutan memiliki nilai IC50 47,252 μg/ml, pada ekstrak bunga sirih hutan dengan nilai IC50 49,756 μg/m, dan pada ekstrak tangkai sirih hutan dengan nilai IC50 48,674 μg/ml. Sedangkan vitamin C sebagai pembanding memiliki nilai IC50  5,223 μg/ml. Dari hasil KLT,  senyawa yang diduga memberikan aktivitas antioksidan pada ekstrak bunga dan tangkai adalah senyawa flavonoid karena memiliki nilai Rf yang sama  yaitu 0,35;0,53;0,66 pada hasil plat yang telah disemprot DPPH dan sitroborat. Ekstrak daun, bunga dan tangkai sirih hutan memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50 berturut-turut 47,252; 49,756 dan 48,674 μg/ml serta diduga adanya senyawa flavonoid yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antioksidan ekstrak bunga dan tangkai.

  • Brine Shrimp Lethality, Aktivitas Antioksidan dan Kadar Total Fitokimia dari Ekstrak Etanol Kasumba Turate (Carthamus tinctorius)

    Nurshalati Tahar, Fais Satrianegara, Rusmadi Rukmana, Nursalam Hamzah, Sitti Rukmana, Fitria Alwi, Abdul Roni, Mukhriani Mukhriani
    72-78
    Abstrak: 477 | PDF 72-78: 564

    Abstract

    Abstrak: Kasumba turate telah lama secara tradisional digunakan dalam pengobatan varicella, tetapi kajian keamanan, efikasi dan kualitasnya belum mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Brine Shrimp lethality, aktivitas antioksidan, dan kadar total fitokimia dari ekstrak etanol kesumba. Penelitian dimulai dengan ekstraksi, yaitu merendam simplisia dengan etanol 70%. Ekstrak yang telah kering ditentukan toksisitasnya dengan metode Brine Shrimp lethality. Sedangkan aktivitas antioksidan diukur dengan tiga metode, yaitu peredaman radikal bebas (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil), cupric reducing antioxidant capacity, dan ferric reducing antioxidant power. Kadar total fitokimia yang diukur adalah fenolik, flavonoid dan karotenoid. Berdasarkan hasil penelitian, dilaporkan rendemen ekstraksi sebesar 14.7%. Toksisitas terhadap Brine Shrimp adalah sebesar 109.64 ± 5.29 mg/L. Aktivitas antioksidan peredaman radikal bebas, cupric reducing antioxidant capacity, dan ferric reducing antioxidant power, berturut-turut, adalah 35.40 ± 1.62 mg/L, 12.42 ± 0.95 mg/L, dan 36.47 ± 2.79 mg/L. Sedangkan kandungan fenolik, flavonoid dan karotenoid pergram ekstrak, berturut-turut, adalah 135.40 ± 0.12 g ekuivalen asam galat, 124.54 ± 3.38 mg ekuivalen kuersetin dan 27.25 ± 0.83 mg ekuivalen β-karoten. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kasumba turate memiliki potensi fitokimia dan antioksidan tinggi serta toksisitas yang rendah.

  • Korelasi antara Keyakinan Masyarakat terhadap Vaksinasi Covid-19 dengan Tingkat Kepuasan Pelayanan Vaksinasi Covid-19

    Lina Aliyani Mardiana, Rasiman Julianto, Ika Oktaviyanti Lutfah
    79-85
    Abstrak: 185 | PDF 79-85: 328

    Abstract

    Abstrak: Vaksinasi merupakan cara pencegahan berbagai macam penyakit akibat bakteri, virus atau kuman lainnya, dimana orang yang sudah divaksinasi menjadi kebal, terlindungi, tidak terpapar atau hanya mengalami sakit ringan apabila wabah penyakit tersebut terjadi. Seperti halnya beberapa saat lalu ketika terjadi wabah pandemi penyakit Covid-19, masyarakat dunia dan juga masyarakat Indonesia melakukan vaksinasi Covid-19 secara serentak. Keyakinan akan keberhasilan vaksinasi mendorong masyarakat untuk sukarela melakukannya dan kualitas pelayanan vaksinasi hendaknya sesuai dengan harapan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi hubungan antara keyakinan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 dengan tingkat kepuasan pelayanan vaksinasi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengggunakan metode cross sectional. Jumlah sampel 360 orang yang diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner secara online dan offline. Menunjukan tidak ada nya korelasi antara keyakinan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 dengan tingkat kepuasan pelayanan vaksinasi Covid-19, nilai p-value > 0,05 yang berarti Ho diterima atau tidak ada hubungan yang signifikan antara keyakinan masyarakat dengan kualitas pelayanan. Tidak ada korelasi hubungan antara keyakinan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 dengan kualitas pelyanan vaksinasi Covid-19.

  • Profil Penggunaan Antibiotik pada Balita Penderita ISPA di Puskesmas Koya Barat Periode Januari-Desember 2020

    Elsye Gunawan, Rusnaeni Rusnaeni, Silva Dewi Febrianty
    86-93
    Abstrak: 928 | PDF 86-93: 1306

    Abstract

    Abstrak: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi yang paling banyak terjadi pada manusia di segala usia. Anak-anak dan balita yang paling rentang terkena ISPA. Prevalensi ISPA pada balita di Papua adalah 11,91%, di kabupaten Jayapura (10,23%), Kota Jayapura (10,95%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik yang diberikan pada pasien balita penderita ISPA pada bulan Januari-Desember 2020 di Puskesmas Koya Barat. Rancangan penelitian bersifat retrospektif terhadap 155 resep pasien balita penderita ISPA memenuhi kriteria inklusi. Data dianalisis menggunakan software Microsoft exel dan disajikan dalam presentase (%) berdasarkan karakteristik pasien, serta dihitung tingkat penggunaan antibiotiknya. Hasil penelitian menunjukkan dominan terkena ISPA adalah balita laki-laki yaitu 87 pasien (56,13%), usia 0-30 bulan 87 pasien (56,13%), jenis antibiotik amoxicillin sirup 57 pasien (74,03%). Penggunaan antibiotik pada balita penderita ISPA di Puskesmas Koya Barat secara keseluruhan selama Januari-Desember 2020 adalah sebesar 49,68%. Balita penderita ISPA tanpa penyakit penyerta adalah 86,59%, dan dengan penyakit penyerta seperti diare, malaria, blefaritis, dan pyoderma sebesar 13,41%.

  • Pengaruh Variasi Bahan: Pelarut dan Lama Ekstraksi Ultrasonik dari Ekstrak Daun Kelor terhadap Rendemen dan Kadar Total Fenol

    Via Rifkia, Rika Revina
    94-100
    Abstrak: 619 | PDF 94-100: 1841

    Abstract

    Abstrak: Kelor (Moringa oleifera L.) adalah tanaman yang memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan. Manfaat kelor dapat diperoleh dari bagian daun. Salah satu senyawa yang ada di dalam daun kelor dan memiliki manfaat adalah senyawa fenol. Senyawa fenol diuji dari ekstrak daun kelor yang diperoleh dengan menggunakan metode ultrasonik. Metode ultrasonik adalah metode ekstraksi yang dapat menghasilkan ekstrak secara efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi bahan: pelarut (1:10, 1:15, dan 1:20) dan lama ekstraksi (10, 20, dan 30 menit) terhadap nilai rendemen dan kadar total fenol dari ekstrak daun kelor. Ekstrak yang diperoleh kemudian ditimbang dan dihitung nilai rendemennya. Setelah itu, ekstrak daun kelor dilakukan uji skrinning fitokimia dan uji kadar total fenol. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa nilai rendemen tertinggi dari ekstrak daun kelor diperoleh dari rasio bahan: pelarut 1:20 b/v dengan lama ekstraksi 30 menit yaitu sebesar 35,89%. Kemudian hasil kadar total fenol tertinggi diperoleh dari ekstrak etanol daun kelor pada rasio bahan: pelarut 1:20 b/v dengan lama ekstraksi 30 menit yaitu sebesar 25,9 GAE/g.