Vol 12 No 2 (2020): Jurnal Farmasi Indonesia

					Lihat Vol 12 No 2 (2020): Jurnal Farmasi Indonesia

JFI 12-2

JFI Online Volume 12 Nomor 2, Desember 2020

Diterbitkan: 31-07-2020

Artikel

  • UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAN FRAKSI DARI AKAR DAN BATANG TUMBUHAN SEKUNYIT (Fibraurea tinctoria Lour)

    Rahayu Utami, Dwi Winarsih, Armon Fernando, Haiyul Fadhli, Mustika Furi, Emma Susanti
    105-114
    Abstrak: 416 | PDF 105-114: 408

    Abstract

    Sekunyit (Fibraurea tinctoria Lour) merupakan tumbuhan yang berbentuk liana yang akar dan batangnya digunakan secara tradisional sebagai obat, salah satunya digunakan sebagai obat diare. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksinya terhadap bakteri penyebab diare meliputi Escherichia coli, Salmonella typhii, Staphylococcus aureus dan Vibrio cholerae. Sampel akar dan batang dimaserasi dengan etanol dan selanjutnya diultrasonikasi selama 30 menit. Fraksinasi dilakukan menggunakan metode asam basa dengan pelarut n-heksana, kloroform dan butanol. Ekstrak dan fraksi kemudian diuji aktivitas antibakterinya menggunakan metode difusi agar pada konsentrasi 30; 15; 7,5; 3,75 dan 1,88%. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi kloroform A dan fraksi kloroform B dari akar dan batang sekunyit memberikan aktivitas antibakteri terhadap semua bakteri uji dengan kategori lemah sampai sedang, sedangkan fraksi butanol tidak memberikan hambatan, baik terhadap bakteri Escherichia coli, Salmonella typhii, Staphylococcus aureus maupun Vibrio cholerae.

  • Studi molecular docking senyawa diterpen abieten terhadapenzim protease utama (mpro) virus corona

    Hilwan Yuda Teruna, Kamal Rullah, Fajri Khatami
    115-127
    Abstrak: 343 | PDF 115-127: 653

    Abstract

    Coronavirus disease atau Covid-19 merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru yaitu SARS-CoV-2. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China dan saat ini telah menjadi pandemi yang sudah menyebar hampir ke seluruh negara di dunia. Salah satu enzim yang berperan penting dalam memediasi replikasi dan transkripsi pada virus SARS-CoV-2 adalah enzim protease utama (Mpro). Penelitian ini bertujuan untuk menemukan senyawa yang berpotensial menginhibisi enzim protease utama (Mpro) virus corona (PDB ID: 6LU7 dan 2GTB) melalui studi molecular docking pada senyawa turunan diterpen abieten. Studi molecular docking dilakukan menggunakan perangkat lunak Autodock4 dan divisualisasi menggunakan PyMOL dan Discovery studio. Validasi metode atau redocking menunjukkan akurasi yang baik dengan nilai Root Mean Square Deviation (RMSD) sebesar 1,85 Å pada enzim 6LU7 dan 1,92 Å pada enzim 2GTB. Studi molecular docking enzim 6LU7 pada 3 senyawa turunan diterpen abieten (6-asetil7-hidroksiroileanon, 7-hidroksiroileanon dan diterpenoid glukosida (CH-6)) menunjukkan nilai energi ikatan masing-masing sebesar -9,07; -8,22 dan 7,94 kcal/mol, pada enzim 2GTB menunjukkan nilai -9,54;          -9,14; -8,26 kcal/mol. Hasil ini menunjukkan senyawa 6-asetil7-hidroksiroileanon dan 7-hidroksiroileanon memiliki afinitas lebih kuat terhadap enzim protease utama (Mpro) dan enzim peptidase utama dibandingkan dengan kontrol positif yang mempunyai energi ikatan sebesar -7.38 dan -7,97 kcal/mol. Selain itu, senyawa yang memiliki afinitas paling kuat yaitu 6-asetil7-hidroksiroileanon memiliki 6 ikatan hidrogen yang sama dengan ligan asli dalam situs aktif enzim protease utama (Mpro). Sehingga, diprediksi senyawa 6-asetil7-hidroksiroileanon mampu dijadikan sebagai inhibitor pada enzim protease utama (Mpro) Covid-19 maupun pada enzim peptidase utama SARS-CoV dari strain sebelumnya.

  • U Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 95% Daun Tekelan (Chromolaena odorata. L) Terhadap Bakteri Shigella disenteriae

    Ade Irma Fitrianingsih, Rauhul Akbar Kurniawan, Ulfa Ersa Putri
    128-133
    Abstrak: 277 | PDF 128-133: 359

    Abstract

    Indonesia merupakan negara tropis sehingga prevalensi penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri sampai saat ini masih tetap tinggi, di sisi lain penggunaan antibakteri secara intens di Indonesia menyebabkan kecenderungan terjadinya resistensi bakteri terhadap obat antibakteri yang sudah ada. Salah satu spesies bakteri yang menyebabkan infeksi ialah Shigella dysenteriae. Tekelan (Chromolaena odorata. L) adalah salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Penellitian bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun tekelan (Chromolaena odorata. L) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Shigella dysenteriae.

    Ekstrak etanol daun tekelan dibuat dengan metode maserasi menggunakan larutan penyari etanol 95%. Penelitian dilakukan dengan metode difusi sumuran dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% yang ditanam pada media MHA.

    Hasil penelitian menunjukkan adanya hambatan pada bakteri ditunjukkan dengan hasil rata-rata pengukuran dari setiap konsentrasi yaitu: 25% (23,6 mm), 50% (25,5 mm), 75% (27,6 mm) dan 100% (29,3 mm). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daun tekelan (Chromolaena odorata. L) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Shigella dysenteriae.

  • Faktor resiko kejadian peningkatan kadar transminase pada penggunaan obat antituberkulosis pasien tuberkulosis paru di RST Wijayakusuma Purwokerto

    Alya Andina Dasuki, Annisa Farida Muti, Hany Yusmaini
    134-144
    Abstrak: 374 | PDF 134-144: 763

    Abstract

    Kasus penyakit tuberkulosis terbanyak yang dilaporkan di Indonesia terdapat di provinsi dengan kepadatan penduduk yang tinggi termasuk Jawa Tengah. Kombinasi obat antituberkulosis lini pertama yaitu pirazinamid, isoniazid, dan rifampisin berpotensi menyebabkan hepatotoksitas yang ditandai oleh peningkatan kadar transaminase. Insiden peningkatan kadar transaminase ini menyebabkan resistensi obat dan kegagalan terapi. Penting untuk mendeteksi dini peningkatan kadar transaminase oleh obat antituberkulosis dengan cara mempelajari faktor risiko predisposisinya. Tujuan penelitian adalah meneliti hubungan antara faktor resiko kejadian peningkatan kadar transaminase akibat penggunaan obat antituberkulosis pada pasien tuberkulosis paru yang ada di RST Wijayakusuma Purwokerto. Jenis penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan desain cross-sectional. Sebanyak 80 sampel dipilih secara random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan melihat dan mencatat di rekam medis pasien. Data dianalisis menggunakan uji Chi-squared dan uji Regresi Logistik. Hasil analisis bivariat dengan uji Chi-Square didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia lanjut (p=0,000), jenis kelamin perempuan (p= 0,035), gizi kurang (0,000), lama pengobatan (p=0,026) dan riwayat konsumsi obat lain (p=0,008). Faktor yang paling berhubungan peningkatan kadar transaminase akibat konsumsi OAT pada pasien TB paru di RST Wijayakusuma Purwokerto adalah usia (OR=8,815) diikuti oleh status gizi (OR=6,478).

  • Aktivitas antibakteri dan antivirus dari minyak kayu putih: Sistematik review

    Pretty Falena Atmanda Kambira, Merry Liliana, Laurentine Belinda Arfenda, Sherleen Marcella
    145-154
    Abstrak: 1909 | PDF 145-154 (English): 786

    Abstract

    Tujuan: Eucalyptus sp. adalah anggota keluarga Myrtaceae, dan minyaknya telah digunakan secara komersial dalam industri makanan, kosmetik, dan sediaan farmasi. Ketenaran minyak kayu putih naik selama pandemi COVID-19 karena beberapa klaim memiliki aktivitas antivirus terhadap virus corona (1). Namun demikian, klaim ini tidak terbukti secara ilmiah dan dapat menimbulkan misinformasi kepada publik. Minyak kayu putih diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif dan gram negatif (2). Namun, sejauh mana efektivitasnya hampir tidak diketahui. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menilai aktivitas antibakteri dan antivirus minyak kayu putih menggunakan tinjauan sistematis Cochrane. Metode: Studi yang termasuk dalam tinjauan sistematis diambil dari database PubMed dan Science Direct. Kata kunci pencarian adalah ("Eucalyptus oil" OR "Eucalyptol") AND ("Antibacterial" OR "Antiviral" OR "MIC"). Hasil: Ada 114 artikel yang diidentifikasi dari strategi pencarian, dan tambahan empat artikel ditemukan dari sitasi. Setelah duplikasi, 83 artikel tersisa. Namun, 61 artikel dikeluarkan karena tidak melaporkan aktivitas antimikroba dari minyak kayu putih. Dua puluh dua artikel diskrinig pembacaan teks lengkap, dan enam belas dikeluarkan karena tidak memenuhi kriteria inklusi. Akhirnya, enam belas artikel dimasukkan dalam sistematik review ini. Kesimpulan: Minyak kayu putih memiliki aktivitas antibakteri dan antivirus yang bergantung pada komposisi kimia dan strain mikroba. Oleh karena itu, menjadikannya kandidat unggulan sebagai senyawa antimikroba dan desinfektan. Namun, studi klinis masa depan tentang mekanisme kerjanya diperlukan.

  • LAPORAN KASUS-METRONIDAZOLE TABLET MENYEBABKAN PERUBAHAN WARNA URINE

    Sherly Tandi Arrang
    155-158
    Abstrak: 465 | PDF 155-158: 2939

    Abstract

    Seorang pasien wanita usia 38 tahun mengalami keputihan dan diberikan terapi metronidazole. Pasien mengalami efek samping obat berupa warna urin menjadi gelap kemudian merah beberapa jam setelah penggunaan metronidazole oral 500 mg tablet. Hubungan antara tablet metronidazole dan perubahan warna urin dinilai menggunakan Skala Naranjo. Berdasarkan dari penilaian efek samping obat menggunakan instrumen Naranjo Scale, dari 10 pertanyaan didapatkan total skor tujuh (7), yang artinya metronidazole kemungkinan penyebab warna urin menjadi lebih gelap/merah. Perubahan warna urin menjadi gelap atau kemerahan disebabkan oleh pigmentasi dari metabolit metronidazole. Metronidazole dikaitkan dengan warna urin menjadi gelap/kemerahan, dan warna urin kembali normal setelah obat dihentikan.

  • Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Kulit Buah Ananas comosus (L) Merr. terhadap Trichophyton mentagrophytes dan Malassezia furfur

    Melzi Octaviani, Delvian Fikrani, Emma Susanti
    159-165
    Abstrak: 311 | PDF 159-165: 597

    Abstract

    Kulit buah nanas merupakan bagian dari buah nanas (Ananas comosus (L) Merr.) yang biasanya tidak dimanfaatkan. Hasil skrining fitokimia dari ekstrak etanol kulit nanas menunjukkan adanya kandungan flavonoid, alkaloid, fenolik, steroid dan saponin yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antijamur ekstrak etanol kulit nanas terhadap jamur Trichophyton mentagrophytes dan Malassezia furfur. Penelitian dilakukan dengan metode difusi cakram dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol kulit nanas yaitu 25%; 12,5%; 6,25%; 3,125% dan 1,5625% b/v dan kontrol positif yang digunakan adalah nistatin dan kontrol negatif DMSO. Diameter zona hambat yang terbentuk pada uji aktivitas antijamur ekstrak etanol kulit nanas terhadap jamur Trichophyton mentagrophytes dan Malassezia furfur pada konsentrasi 25% adalah 22,73 mm dan 24,90 mm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit nanas memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur Trichophyton mentagrophytes dan Malassezia furfur.

  • IMMUNOREGULATION OF MULTIPLE SCLEROSIS BY HELMINTH THERAPY

    Editha Renesteen
    166-175
    Abstrak: 212 | PDF 166-175 (English): 268

    Abstract

    Multiple sclerosis (MS) is a chronic inflammatory disease of the central nervous system (CNS) which is characterized by the recruitment of T cells into the CNS, leading to demyelination and axonal damage. Currently, there are limited options for MS therapy, thus researchers start to use helminths therapy as a new therapeutic agent. Helminths are promising organisms to treat autoimmune diseases like MS by interfering the host’s immune responses. Several helminths, including Trichinella spiralis, Trichuis suis, Fasciola hepatica, Schistosoma japonicum and Schistosoma mansoni are under investigation in animal models for MS, experimental autoimmune encephalitis (EAE). Furthermore, Trichuis suis, Fasciola hepatica and Schistosoma mansoni are being examined in patients. This review outlines basic insight of MS, immunoregulation mechanisms induced by helminths, current helminths therapy for MS as well as helminths therapy for MS application in the future.

     

  • Persepsi Masyarakat Terhadap Pemberian Informasi Obat Swamedikasi Masa Pandemi Covid-19 di Kecamatan Tuah Madani Kota Pekanbaru, Indonesia

    Septi Muharni, Eci, Ayu, Fina, Furi
    176-185
    Abstrak: 207 | PDF 176-185: 494

    Abstract

    Swamedikasi adalah upaya yang banyak dilakukan oleh masyarakat dalam menggunakan obat yang dibeli tanpa resep dokter untuk mengatasi keluhan. Sebuah studi menunjukkan peningkatan jumlah pencarian pengobatan sendiri di seluruh dunia sejak pandemi COVID-19 diumumkan dan ini akan menjadi indikasi meningkatnya minat dalam pengobatan mandiri di seluruh dunia. Pemberian informasi obat memiliki peranan penting dalam rangka memperbaiki kualitas hidup pasien dan menyediakan pelayanan bermutu bagi pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pemberian informasi obat swamedikasi masa pandemi COVID-19 di Kecamatan Tuah Madani kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif kuantitatif terhadap 100 orang sampel masyarakat yang memenuhi kriteria inklusi dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Penilaian terhadap persepsi masyarakat mencakup 5 (lima) dimensi pelayanan yaitu reliability, responsiveness, emphaty, assurance dan tangible. Hasil penelitian didapatkan persepsi masyarakat yakni pada kehandalan (reliability) 75,20%, ketanggapan (responsiveness) 74,0%, perhatian (empaty) 83,33%, jaminan (assurance) 80,12%, dan fasilitas berwujud (tangible) 82,9% dengan hasil rata-rata keseluruhan aspek yang didapat sebanyak 79,11% dengan kategori baik. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kecamatan Tuah Madani kota Pekanbaru memiliki persepsi baik terhadap pelayanan yang didapatkan selama masa pandemi COVID-19.

  • The THE PARE FRUIT ACTIVITY (Momordica charantia L.) AS HERBAL ANTI-HYPERGLYCEMIC FOR DIABETES MELLITUS CONDITIONS: LITERATURE REVIEW AKTIVITAS BUAH PARE (Momordica charantia L.) SEBAGAI HERBAL ANTI HIPERGLIKEMIA PADA KONDISI DIABETES MELITUS: LITERATURE REVIEW

    Ikhwan Yuda Kusuma, Yuli Yuli Maesaroh
    186-193
    Abstrak: 646 | PDF 186-193: 1966

    Abstract

    Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan glukosa darah tinggi (hiperglikemia) dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein akibat efek pada sekresi insulin dan sensitivitas insulin. Antidiabetes oral merupakan salah satu pilihan terapi untuk mengontrol glukosa darah meskipun penggunaannya berpotensi munculnya efek samping dan sangat merugikan terutama dalam penggunaan jangka panjang. Terapi komplementer berbahan herbal seperti buah pare (Momordica charantia L.) menjadi aspek potensial untuk menjadi terapi alternatif karena potensi efek samping yang lebih rendah dan biaya yang terjangkau. Studi ini menjelaskan mengetahui aktivitas buah pare (Momordica charantia L.) sebagai antihiperglikemia. Jenis penelitian ini adalah penelitan kajian literatur (literature review) yang dipaparkan secara deskriptif. Metode pencarian literatur menggunakan jurnal internasional dan nasional dengan sumber data sekunder yang dilakukan secara online dan diidentifikasi menggunakan database elektronik dari PubMed, Science Direct dan Google Scholar. Proses pengumpulan data menggunakan pendekatan PICO (Population, Intervention, Compare, Outcame). Hasil penelitian ini diketahui bahwa buah pare (Momordica charantia L.) mengandung senyawa antidiabetes diantaranya charantin dan polipeptida-p. Buah pare baik dalam bentuk ekstrak maupun non-extract dan dalam sediaan tunggal maupun kombinasi terbukti menurunkan kadar glukosa darah, meningkatkan sensitivitas dan kadar insulin, menormalkan kadar HbA1c, memperbaiki profil lipid serta mengurangi stres oksidatif. kesimpulan penelitian ini adalah buah pare sangat berpotensi sebagai herbal antihiperglikemia pada kondisi diabetes

  • Aplikasi Pengembangan Metode Spektrofotometri UV-Vis pada Analisis Simultan Isoniazid (INH) dan Vitamin B6 di dalam Sediaan Tablet

    Lisda Rimayani Nasution, Muchlisyam, Effendy De Lux Putra
    194-202
    Abstrak: 1115 | PDF 194-202: 2655

    Abstract

    Obat anti tuberkulosis primer sebagai standar terapi tuberculosis sering digunakan dalam bentuk kombinasi untuk memperoleh efektivitas pengobatan dan mencegah timbulnya resistensi. Salah satu bentuk kombinasi tersebut adalah kombinasi INH dan vitamin B6. Kombinasi ini bertujuan untuk untuk mencegah efek samping dari INH yaitu neuritis perifer Namun, kombinasi bahan aktif tersebut dapat menimbulkan masalah dalam analisis kuantitatif untuk kontrol kualitas sediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode spektrofotometri UV-Vis secara mean centering of ratio spectra pada analisis isoniazid dan vitamin B6 secara simultan pada sediaan tablet  tanpa adanya pemisahan. Penelitian dilakukan dengan mengembangkan metode spektrofotometri teknik mean centering of ratio spectra pada analisis simultan INH dan vitamin B6 pada sediaan tablet, kemudian dilakukan uji validitas metodenya berdasarkan parameter validasi yaitu liniearitas, akurasi, presisi, selektivitas dan sensitivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi secara mean centering of ratio spectra pada penetapan kadar INH dan vitamin B6 berhasil diterapkan untuk analisis formulasi farmasi secara simultan, tanpa gangguan dari eksipien  serta hasil parameter validasi berada dalam kisaran yang dapat diterima.

     

    Kata kunci: Isoniazid (INH), Vitamin B6 (Pyridoxin HCl), Mean Centering of Ratio Spectra (MCR).

  • Assesment of Health-Related Quality of Life with Patient Chronic Kidney Disease

    Fajriansyah Fajriansyah, Mujriah, Zulfahmidah
    203-207
    Abstrak: 130 | PDF 203-207 (English): 150

    Abstract

    Measuring the quality of life can be used as a reference for the success of an action or therapy as well as initial data in formulating the right action for the patient. This study aims to provide an overview of the quality of life of patients with chronic renal failure who seek treatment at the Hasanuddin University teaching hospital. The research design used was an observational cross-sectional design with data collection carried out by filling out a questionnaire prospectively. The subjects of the study were chronic renal failure patients undergoing hemodialysis who met the inclusion and exclusion criteria and were selected using a non-random sampling technique by means of total sampling. The patient's quality of life was measured using the Kidney Disease Quality of Life Short Form (KDQOL-SFtm) Indonesian version 1.3 questionnaire. A total of 30 patients were willing to participate in this study. The results of the study on 30 patients with chronic renal failure, there were 7 out of 19 scale/item having a not good, namely burden of kidney disease, work status, sleep, physical functioning, role-physical, pain, and general health. The average value of 19 scale/item shows an average score of> 59.37, which is 63.86 which belongs to the good quality of life category.