Vol 17 No 2 (2025): Jurnal Farmasi Indonesia

					Lihat Vol 17 No 2 (2025): Jurnal Farmasi Indonesia

mceclip0-4dd1f098b8ffbdb829782f30fd9522b0.png

JFI Online Volume 17 Nomor 2, Juli 2025

Diterbitkan: 30-07-2025

Artikel

  • Pengetahuan Apoteker terkait Covid-19 selama Pandemi

    Chilmia Nurul Fatiha, Azmi Rahmadani, Naniek Widyaningrum
    178-185
    Abstrak: 274 | PDF 178-185: 404

    Abstract

    pencegahan dan penurunan angka penularan. Apoteker perlu memiliki tingkat pengetahuan yang baik untuk memastikan peran berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan apoteker mengenai Covid-19 serta faktor-faktor yang terkait. Penelitian ini berjenis observasional dengan pendekatan secara cross sectional. Kuesioner mengenai Covid-19 dibagikan pada peserta webinar pada bulan Desember 2021. Kuesioner terdiri dari pertanyaan karakteristik demografi dan 15 item pertanyaan pengetahuan. Sebanyak 333 apoteker Kota Semarang merespon, terdiri dari apoteker 32,4% apotek, 33,9% rumah sakit, 24,0% klinik dan 9,6% puskesmas. Apoteker memiliki pengetahuan yang baik pada virus penyebab (92%), gejala (95,3%), pemeriksaan penunjang (90,2%), terapi (95,8%), dan pencegahan penularan Covid-19 (94,4%). Pengetahuan apoteker yang perlu ditingkatkan adalah mengenai penyimpanan vaksin (69,4%) dan penggunaan antibiotik (56,1%). Apoteker Kota Semarang mengetahui pengetahuan yang baik mengenai Covid-19. Pengetahuan apoteker berhubungan dengan tempat bekerja (p<0,001) dan lama bekerja (p<0,001).

  • A Validated RP-HPLC-PDA with Buffer-Free Gradient Elution for Simultaneous Plasma Analysis of Trimethoprim and Sulfamethoxazole

    Nicholas Edmund, Untung Gunawan, Dion Notario
    186-199
    Abstrak: 91 | PDF 186-199 (English): 114

    Abstract

    Sebuah metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik (RP-HPLC) yang sederhana, hemat biaya, dan tervalidasi sangat penting untuk memantau terapi trimetoprim dan sulfametoksazol secara akurat. Namun, metode HPLC konvensional sering kali bergantung pada fase gerak yang menggunakan buffer dan aditif, yang dapat menyebabkan penyumbatan kolom dan memperpendek umur kolom. Untuk mengatasi masalah ini, kami mengembangkan dan memvalidasi metode HPLC fase terbalik dengan detektor fotodioda array (PDA), menggunakan fase gerak tanpa buffer dan tanpa aditif dengan elusi gradien. Preparasi sampel dilakukan dengan metode deproteinasi berbasis pelarut organik untuk meminimalkan efek matriks. Pemisahan kromatografik dilakukan menggunakan kolom ZORBAX Eclipse Plus C18 (250 × 4,6 mm, 5 µm) dengan fase gerak berupa asam asetat (pH 2,3), metanol, dan asetonitril pada laju alir 1 mL/menit. Deteksi dilakukan pada panjang gelombang 270 nm dengan waktu analisis total selama 17 menit. Metode analisis ini menunjukkan linearitas, presisi, dan akurasi yang baik, serta sensitivitas yang memadai untuk analit yang dituju. Pengujian stabilitas menunjukkan hasil yang baik pada berbagai kondisi penyimpanan, termasuk dalam autosampler, siklus pembekuan-pencairan, dan penyimpanan jangka panjang. Namun, larutan stok trimetoprim hanya stabil selama dua hari sehingga harus dibuat segar. Validasi penuh dilakukan sesuai dengan pedoman bioanalitik FDA dan ICH, yang mengonfirmasi kesesuaiannya untuk aplikasi klinis.

  • Pengaruh Edukasi melalui Leaflet terhadap Kepatuhan Pasien Hipertensi di Puskesmas Leuwiliang

    Nhadira Nhestricia, Lusi Indriani, Eko Nugraha Sulistio
    200-208
    Abstrak: 152 | PDF 200-208 (English): 203

    Abstract

    Leaflet merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam edukasi untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan pasien dalam minum obat terutama bagi pasien yang memiliki regimen terapi yang kompleks, seperti hipertensi. Tujuan: Penelitian yang dilakukan di Puskesmas Leuwiliang bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian edukasi melalui media leaflet terhadap peningkatan kepatuhan minum obat pasien hipertensi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi-eksperimental dengan rancangan Pretest dan Posttest Design yang dilakukan secara prospektif. Sejumlah 47 responden yang memenuhi kriteria bersedia mengikuti penelitian, berusia lebih 18 tahun, menjalani kontrol perawatan rutin selama 3 bulan terakhir diwawancara untuk diukur kepatuhannya dalam minum obat, kemudian diberikan edukasi melalui leaflet. Setelah 1 bulan kepatuhan responden dalam minum obat kembali diukur. Hasil: Analisis yang dilakukan dengan uji wilcoxon menunjukkan bahwa pemberian edukasi melalui leaflet memberikan pengaruh sangat nyata terhadap peningkatan kepatuhan minum obat (p<0,020). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan dengan tekanan darah sesudah diberikan intervensi berupa pemberian informasi menggunakan media leaflet (p<0,003). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan dengan kontrol tekanan darah (p=0,000). Kesimpulan: Edukasi melalui media leaflet berpengaruh sangat nyata dalam meningkatkan kepatuhan minum obat pasien hipertensi di Puskesmas Leuwiliang.

  • Hubungan Kepatuhan Obat Terhadap Indeks Glikemik Pada Pasien Usia Lanjut Hubungan Kepatuhan Obat Terhadap Indeks Glikemik Pada Pasien Usia Lanjut

    Farrah Bintang Sabiti, Nur Anna Chalimah Sa’dyah, Meki Pranata, Mutiarani Nur Tsalitsa
    209-215
    Abstrak: 49 | PDF 209-215 (English): 46

    Abstract

    Abstract: Diabetes mellitus is a chronic disease that can affect someone who is entering old age. Diabetes mellitus is characterized by excess fasting blood sugar values (≥126mg/dl) and HbA1C values ≥7%. A total of 147,734 cases of diabetes mellitus were found in Semarang city health centers. Medication adherence may be one of the factors in such high cases. With high medication adherence in elderly patients, it is expected that appropriate clinical outcomes will be achieved. The purpose of this study was to determine the relationship between sociodemographics and compliance with the use of diabetes mellitus drugs in elderly patients. This study is an analytical observational study conducted with a cross section study approach. This study was conducted at Halmahera Health Center and Gayamsari Health Center. This study used the chi square test which obtained a p value <0.05 which concluded that there was a relationship between sociodemographics and compliance with the use of diabetes mellitus drugs in elderly patients. This study can be concluded that there is a relationship between sociodemographics and compliance with the use of diabetes mellitus drugs in elderly patients

Farmasi Klinis, Farmakologi dan Biomolekuler

  • A Pemantauan Kadar Obat Dalam Darah Bedaquilin dan Linezolid Pada Pasien Tuberculosis Resistensi Obat : Literatur Review

    Ai Yeni Herlinawati Yeni, Retno, Santi
    216-232
    Abstrak: 106 | PDF 216-232 (English): 103

    Abstract

    Tuberkulosis tetap menjadi penyebab utama kematian dan morbiditas secara global. Program eliminasi TB belum mencapai target yang di tetapkan. Resistansi obat merupakan salah satu masalah yang harus dihadapi, sehingga memerlukan obat lain yang efektif untuk mengatasi pasien TB resistansi obat. Bedaquiline dan Linezolid merupakan obat utama (golongan A) untuk mengatasi TB resistensi obat. Bedaquiline dan Linezolid menyebabkan efek samping dan toksisitas, obat dengan index terapi sempit dan variasi farmakokinetik. Oleh karena itu di anjurkan untuk melakukan PKOD guna mencapai tujuan terapi yang diinginkan dan mencegah atau meminimalkan efek samping atau toksisitas yang mungkin terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa urgensi nya PKOD dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Penelitian ini merupakan tinjauan literatur (literatur review). Proses sintesis data ini dilakukan dengan cara membandingkan 6 literatur yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Sumber data yang digunakan berasal dari Science Direct, PubMed dan Nature. Hasil penelitian menunjukan bahwa Bedaquline dan Linezolid menunjukan variasi farmakokinetik dan munculnya efek samping. Sehingga untuk Bedaquiline dan Linezolid direkomendasikan untuk dilakukan PKOD untuk mencapai efek terapi yang diinginkan dan menghindari efek samping atau toksisitas yang di timbulkan.

Teknologi Farmasi dan Formulasi

  • Formulasi Dan Optimasi Sediaan Salep Luka Akut Berbasis Daun Wungu Graptophyllum Pictum L. Griff Dan Madu Klanceng

    Tiwi Oktaviyani, Ratna Wijayatri, Eka Sakti Wahyuningtyas, Estrin Handayani, Sodiq Kamal
    233-243
    Abstrak: 134 | PDF 233-243 (English): 130

    Abstract

    Abstrak: Luka akut membutuhkan penanganan cepat dan tepat untuk mencegah komplikasi seperti infeksi dan pembentukan jaringan parut. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan mengoptimalkan formula salep berbasis ekstrak daun wungu Graptophyllum pictum L. Griff dan madu klanceng, yang ditujukan sebagai sediaan dalam penyembuhan luka akut. Daun wungu Graptophyllum pictum L Griff diketahui memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba, sementara madu klanceng terkenal akan kemampuannya dalam mempercepat regenerasi jaringan. Proses penelitian meliputi determinasi daun wungu Graptophyllum pictum L Griff untuk memastikan keaslian bahan, ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol 96% dan pembuatan salep daun wungu Graptophyllum pictum L Griff dengan konsentrasi F1 10%, F2 7,5% dan F3 5%. Evaluasi sifat fisik  melalui serangkaian uji sediaan untuk menilai organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat dan stabilitas. Hasil optimasi sediaan salep kombinasi daun wungu Graptophyllum pictum L Griff dan madu klanceng menunjukkan bahwa salep memenuhi seluruh kriteria mutu sebagai sediaan salep yang ditujukan untuk luka akut, sediaan juga mempunyai stabilitas yang sangat baik. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan produk alami untuk pengobatan luka akut yang lebih efektif dan aman digunakan.

  • FORMULASI DAN UJI IRITASI SEDIAAN MASKER PEEL OFF GEL KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) DAN KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoaria)

    Safira Amalia Putri, Annisa Fatmawati, Eva Nurinda, Didik Yuni Prasetya
    244-253
    Abstrak: 72 | PDF 244-253 (English): 80

    Abstract

    Bunga telang (Clitoria ternatea L.) dan kunyit putih (Curcuma zedoaria) memiliki aktivitas antioksidan dan dapat digabungkan untuk membuat masker peel off gel. Untuk memastikan kualitas dan keamanan masker peel off gel, perlu dilakukan evaluasi sifat fisik dan uji iritasi. Proses pembuatan melibatkan ekstraksi bunga telang dan kunyit putih dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak yang dihasilkan diuji fitokimia untuk mengidentifikasi alkaloid, saponin, flavonoid dan tanin. Formulasi sediaan dilakukan dengan variasi konsentrasi ekstrak: FI (1:3), FII (2:2), dan FIII (3:1). Evaluasi sifat fisik mencakup uji organoleptis, pH, daya sebar, homogenitas, daya lekat, waktu pengeringan, dan viskositas. Uji iritasi dilakukan pada kelinci New Zealand. Hasilnya mengindikasikan bahwa masker peel off gel dengan berbagai konsentrasi ekstrak memenuhi sebagian besar persyaratan evaluasi sifat fisik meskipun uji pH belum memenuhi standar. Masker peel off gel kombinasi EEBT dan EEKP tidak menyebabkan iritasi pada kelinci New Zealand selama 72 jam pengamatan.