Evaluasi Pengobatan Yang Diterima Anak Berkebutuhan Khusus Di Sumatera Selatan, Indonesia

Penulis

  • Diana Laila Ramatillah Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta 14350, Indonesia
  • Dwi Yunisa Dinli Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta 14350, Indonesia
  • Mairo Hamid Ipadeola College of Administrative Studies and Social Sciences (CASSS), Department of Rehabilitation Sciences, Kaduna Polytechnic, Nigeria
  • Rabima Rabima Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta 14350, Indonesia
  • Ida Paulina Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta 14350, Indonesia
  • Ahmad Rofii Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta 14350, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35617/jfionline.v14i1.11

Kata Kunci:

ABK, treatment, development,, demographic variables

Abstrak

ABSTRAK

Anak berkebutuhan khusus merupakan anak dengan karakteristik yang berbeda dengan anak pada umumnya yang secara signifikan mengalami kelainan (mental-intelektual, fisik, sosial dan emosi). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengobatan yang diterima anak-anak berkebutuhan khusus di Sumatera Selatan. Ini adalah survei cross-sectional yang dilakukan dikalangan siswa/siswi di SLB Sumatera Selatan dengan menggunakan kuesioner yang dikelola sendiri. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan convenience sampling. Dari hasil penelitian ini diketahui, laki-laki 53 orang dan perempuan 43 orang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengobatan yang diterima oleh anak berkebutuhan khusus yaitu DHA (Omega-3) + Vitamin B Complex sebanyak 20 orang (37%) sebesar 20% dipengaruhi oleh sebagian besar yang mengkonsumsi pengobatan pada usia 11-15 tahun. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengobatan dengan tingkat kecerdasan yang ditandai dengan p-value 0.02, yang menunjukan bahwa sebanyak 7 orang (7%) baik dan sedang sebanyak 89 orang (93%). Diketahui juga, ada hubungan yang signifikan antara penyakit penyerta dengan pengobatan ditandai dengan p-value (P < 0.001), dimana diketahui epilepsy sebanyak 35 orang (37%), dan tidak memiliki penyakit penyerta sebanyak 61 orang (63%). DHA (Omega-3) adalah suplemen yang paling banyak diberikan kepada siswa/siswi berkebutuhan khusus pada usia 11-15, dan hanya sedikit siswa yang menerima Dapakote (Divalproex Sodium) dan multivitamin termasuk Vitamin A, B kompleks dan Vitamin C dengan rata-rata tingkat kecerdasan sedang. Hal ini dipengaruhi oleh penyakit penyerta seperti epilepsy.

 

Kata kunci: ABK; Pengobatan; Perkembangan; Variabel Demografi

Biografi Penulis

Diana Laila Ramatillah, Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta 14350, Indonesia

 

 

Dwi Yunisa Dinli, Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta 14350, Indonesia

 

 

Mairo Hamid Ipadeola, College of Administrative Studies and Social Sciences (CASSS), Department of Rehabilitation Sciences, Kaduna Polytechnic, Nigeria

 

 

Rabima Rabima, Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta 14350, Indonesia

 

 

 

Ida Paulina, Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta 14350, Indonesia

 

 

Ahmad Rofii, Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta 14350, Indonesia

 

 

Unduhan

Diterbitkan

31-01-2022

Cara Mengutip

Ramatillah, D. L., Dinli, D. Y., Ipadeola, M. H., Rabima, R., Paulina, I., & Rofii, A. (2022). Evaluasi Pengobatan Yang Diterima Anak Berkebutuhan Khusus Di Sumatera Selatan, Indonesia. JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | E-ISSN 2355-696X, 14(1), 71–78. https://doi.org/10.35617/jfionline.v14i1.11

Artikel Serupa

1 2 3 4 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.