Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Farmasi Indonesia

					Lihat Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Farmasi Indonesia

JFI Online Volume 13 Nomor 1, Januari 2021

Diterbitkan: 31-01-2021

Artikel

  • Amikasin: Profil Penggunaan pada Pasien Dewasa Rawat Inap di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta berdasarkan Fungsi Ginjal

    Esti Dyah Utami, Ika Puspitasari, Rizka Humardewayanti Asdie, Endang Lukitaningsih, Andaru Dahesihdewi
    1-12
    Abstrak: 388 | PDF 1-12: 1699

    Abstract

    Latar belakang: Amikasin digunakan untuk infeksi serius gram negatif resisten gentamisin dan tobramisin. Insidensi nefrotoksisitasnya 3-13%, >90% diekskresikan tidak berubah melalui ginjal dan akumulasi dapat terjadi pada disfungsi ginjal.

    Tujuan: Mengetahui profil penggunaan amikasin pada pasien dewasa berdasarkan fungsi ginjalnya serta hubungan fungsi ginjal terhadap kondisi keluar RS dan length of stay.

    Metode: Penelitian cross-sectional secara retrospektif dengan pengambilan data RM pasien ≥18tahun rawat inap di RSUP Dr. Sardjito tahun 2020 yang diterapi amikasin (total sampling). Karakteristik dan profil penggunaan dianalisis deskriptif. Uji Chi-Square untuk mengetahui perbedaan proporsinya pada pasien ginjal normal dibandingkan gangguan ginjal, serta hubungan fungsi ginjal dengan kondisi KRS dan LOS.     

    Hasil: Dari 78 subyek, mayoritas fungsi ginjalnya normal, kondisi KRS tidak membaik, dan LOS 4-63 hari. Mayoritas dari 98 regimen amikasin merupakan terapi empiris, kombinasi antibiotik, rute IV-infus, untuk indikasi sepsis/syok-sepsis+pneumonia; median dosis 14,3mg/kgBB/hari, interval 12jam, dan durasi 5hari. Hasil Chi-Square menunjukkan proporsi CrCl, jenis infeksi, komorbid, interval dan durasi amikasin berbeda signifikan (p<0,05) antara pasien ginjal normal dan gangguan ginjal. Terdapat hubungan signifikan antara fungsi ginjal dengan kondisi KRS (p=0,003, OR=4,58), namun tidak dengan LOS.

    Kesimpulan : Fungsi ginjal berasosiasi positif dengan kondisi KRS pasien. Perlu penelitian lanjutan untuk mengevaluasi pendosisan amikasin berdasarkan fungsi ginjal.

  • Preventive Health Behaviors Pada Caregiver Pasien Lansia Dan Hubungannya Dengan Kepatuhan Pengobatan Di Sulawesi Selatan

    A. Anggriani, Fita Rahmawati, Izyan Abdul Wahab
    13-18
    Abstrak: 192 | PDF 13-18: 240

    Abstract

    Pasien lanjut usia atau geriatri rentan terhadap berbagai masalah klinis yang timbul akibat proses degeneratif dan berpengaruh dalam menjalankan kegiatan pribadi sehingga membutuhkan bantuan dari orang lain yang disebut caregiver. Seorang caregiver, selain membantu kegiatan pribadi pasien geriatri, juga berperan penuh dalam proses penyembuhan pasien. Hal ini dapat mengakibatkan caregiver akan memiliki beban mental yang harus diperhatikan agar proses caregiving pada pasien lanjut usia dapat berjalan dengan lancar. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi aspek penguasaan emosional individu caregiver serta menelaah perannya dalam proses pengobatan pasien geriatri, terutama pada kepatuhan penggunaan obat. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yang melibatkan 131 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap caregiver pasien usia lanjut yang mendapatkan layanan kesehatan di Puskesmas daerah Sulawesi Selatan. Instrumen kuesioner Pearlin Mastery Score digunakan untuk mengukur penguasaan emosional individu caregiver, dan pill count method untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien. Analisis data menggunakan statistik deskriptif terkait data demografi pasien dan caregiver serta Spearman-rho untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil analisis menunjukkan angka koefisien korelasi sebesar 0,417** yaitu tingkat hubungan antara variabel penguasaan emosional caregiver terhadap tingkat kepatuhan pasien geriatri adalah sebesar 0,417 atau korelasi sedang dengan hubungan antar variabel searah dan bernilai signifikan (p<0,05). Semakin tinggi tingkat penguasaan emosional caregiver maka semakin tinggi tingkat kepatuhan pasien geriatri.

    Kata kunci:  Geriatri, Caregiver, Preventive Health Behaviour, Kepatuhan Penggunaan Obat

     

     

     

  • Analisis komponen minyak atsiri daun nilam (Pogostemon cablin) lokal Pekanbaru menggunakan GC-MS

    Hilwan Yuda Teruna, Wiwit Nur Rahayu
    19-24
    Abstrak: 497 | PDF 19-24: 2642

    Abstract

    Tanaman nilam Aceh merupakan jenis tanaman nilam yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena kualitas minyak atsiri yang dihasilkan lebih baik dibanding jenis nilam lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengekstraksi minyak nilam lokal Pekanbaru dan membandingkan komponen kimianya dengan minyak nilam standar serta menganalisa kualitas minyak atsiri nilam lokal Pekanbaru berdasarkan komponen kimia yang terdapat di dalamnya. Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah hidrodistilasi menggunakan alat Clevenger. Uap minyak atsiri akan menguap bersama dengan uap air dan melewati kondensor. Komponen minyak yang diperoleh diidentifikasi dengan GC-MS. Hasilnya ditemukan senyawa patchouli alcohol dengan konsentrasi 31,13%, senyawa lainnya seperti α-patchoulene, β-patchoulene, seychellene, α-bulnesene, dan cyclosativene. Perbedaan minyak nilam lokal Pekanbaru dengan minyak nilam standar adalah konsentrasi senyawa patchouli alcohol pada minyak nilam lokal Pekanbaru lebih tinggi dan tidak ditemukan senyawa α-guaiene namun terdapat senyawa cyclosativene. Berdasarkan hal tersebut minyak nilam lokal Pekanbaru memiliki kualitas baik dan berpotensi untuk dikembangkan.

  • A A LITERATURE REVIEW OF HERBAL SUNSCREEN’S DOSAGE FORM AND SPF VALUE CLAIM

    Putriana Rachmawati, Reynelda Juliani Sagala, Pretty Falena Atmanda Kambira
    25-39
    Abstrak: 1010 | PDF 25-39: 7310

    Abstract

    The Indonesian government recommended sunbathing for 15 to 30 minutes in the morning to deal with the Covid-19 pandemic. Exposure to sunlight will activate the formation of vitamin D, which the body needs for defense against Covid-19 infection. However, excessive sun exposure will cause skin problems, including psoriasis, sarcoidosis, sunburn to skin cancer. One of the protections against sun exposure is the use of sunscreen. Sunscreen protects the skin from UV exposure by two mechanisms, namely, absorbing UV rays or reflecting UV rays. Sunscreen has various dosage forms that are tailored to the needs of consumers. Several dosage forms are preferred because they are easy to use and can be used in groups of children. Sunscreen protection is stated using a photoprotector claim in the form of an SPF value or other claims that support the function of sunscreen. Although SPF has been used worldwide, there are several standard claims for the effectiveness of sunscreens in several countries, such as the broad spectrum and UVA-PA (PA+ to PA++++) claims.

  • UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBAI (Sonneratia Caseolaris (L) Engl) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes DAN Staphylococcus epidermidis

    Tiya Fitriani, Siti Nashihah
    40-53
    Abstrak: 530 | PDF 40-53: 1220

    Abstract

    Saat ini telah banyak sediaan antijerawat yang beredar di pasaran namun tidak sedikit dari obat-obat tersebut memberikan efek samping pada pemakainya. Perlunya alternatif dari alam yang dapat berperan sebagai antibakteri dalam pengobatan jerawat yang memiliki resiko efek samping yang lebih kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun Rambai terhadap bakteri penyebab jerawat Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Ekstraksi dilakukan dengan metode UAE dan diperoleh randemen 9,21%. Skrining fitokimia diperoleh hasil positif mengandung senyawa flavonoid, triterpenoid, tanin, saponin dan fenol. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi sumuran dengan 4 konsentrasi berbeda yaitu 15%, 25%, 50% dan 75% dengan kontrol positif klindamisin 0,03% dan kontrol negatif DMSO 1%. Hasil pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes diperoleh diameter zona hambat berturut-turut 3,3 mm; 4,43 mm; 6,48 mm; dan 8,45 mm, sedangkan pada bakteri Staphylococcus epidermidis berturut-turut 11,08 mm; 12,27 mm; 15,38 mm; dan 16,78 mm. Hasil uji statistik One Way ANOVA diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) yang menandakan perlakuan tiap kelompok berbeda secara signifikan.

  • OPTIMASI PENGGUNAAN ANTIMIKROBA BAGI PASIEN SEPSIS BERDASARKAN KARAKTERISTIK FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT: SEBUAH TINJAUAN LITERATUR

    Yovita Diane Titiesari, Fany Febriani
    54-61
    Abstrak: 1001 | PDF 54-61: 1513

    Abstract

    Sepsis adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, dan terapi antimikroba yang sesuai adalah salah satu kunci untuk meningkatkan keselamatan pasien sepsis. Patofisiologi sepsis dan penggunaan intervensi terapetik seperti renal replacement therapy akan menyebabkan perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik antimikroba pada pasien sepsis, yang dapat menyebabkan kondisi subterapetik dan kegagalan terapi. Tinjauan literatur ini akan melihat aspek farmakokinetik dan farmakodinamik antimikroba serta perubahan aspek-aspek tersebut pada pasien sepsis dan mengaplikasikan pengetahuan ini untuk optimasi dosis antimikroba yang sering digunakan pada kondisi sepsis seperti beta-laktam, vankomisin, aminoglikosida, fluorokuinolon, tigesiklin, dan antijamur, untuk meningkatkan keselamatan pasien.

  • Brine shrimp lethality test on aqueous extract of Caesalpinia Sappan L.

    Nathasya Angelia Satya, Dhigna Luthfiyani Citra Pradana, Abdul Kolib, Citra Ayu Aprilia
    62-67
    Abstrak: 215 | PDF 62-67 (English): 514

    Abstract

    Caesalpinia sappan L. is a plant in the Fabaceae family and has long been used as a medicinal plant. Caesalpinia sappan L. wood contains active compounds in brazilin, flavonoids, tannins, alkaloids, saponins, and terpenoids, which have antioxidant, anti-inflammatory, antibacterial, antiviral, and anticancer properties. The purpose of this study was to find out the lethal concentration (LC50) in the aqueous extract of Caesalpinia sappan L. wood using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). LC50 is the concentration value of the compound that causes up to 50% death in Artemia salina Leach. This study used four concentration treatments of 1000 ppm, 500 ppm, 100 ppm, and 50 ppm, and negative control repeated three times. Each concentration and the control negative used 10 Artemia salina Leach larvae. The larval mortality was observed after 24 hours of treatment. An LC50 value of 322.54 ppm indicates an aqueous extract of Caesalpinia sappan L. Therefore, it was moderately toxic in this category.

  • Miotoksisitas Statin: Kajian Stres Oksidatif

    Zulfahmidah, Imran Safei, Fajriansyah
    68-73
    Abstrak: 306 | PDF 68-73: 515

    Abstract

    Statin adalah keluarga obat yang digunakan untuk mengobati hiperlipidemia dengan kapasitas yang diakui untuk mencegah kejadian penyakit kardiovaskular. Pemanfaatan statin secara luas dibatasi oleh adanya toksisitas atau intoleransi terkait, yang mempengaruhi tingkat pemantauan obat. Toksisitas atau intoleransi statin bervariasi dari 10-15%. Gejala otot terkait statin adalah toksisitas statin (SAMS) yang paling umum.  Dalam review ini, kami bertujuan untuk melaporkan mekanisme kerja statin yang menyebabkan gejala otot SAMS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa statin menyebabkan disfungsi mitokondria akibat adanya stress oksidatif. Mekanisme terjadinya stress oksidatif akibat statin disebabkan karena adanya inhibisi dari protein ubikuinon, aktivasi iNOS, penurunan biogenesis mitokondria, pengurangan fosforilasi oksidatif mitokondria. Secara keseluruhan, data yang dilaporkan dalam tinjauan ini menunjukkan bahwa statin mungkin memiliki efek besar pada fungsi mitokondria terkait stress oksidatif.

  • Effect of Flyers on Knowledge and Adherence to Medication of Hypertensive Patients

    Husnawati -; Reni Zulfitri, Fina Aryani, Septi Muharni, Fitra Ramadhan
    74-80
    Abstrak: 205 | PDF 74-80 (English): 170

    Abstract

    Pengetahuan dan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi sangat penting karena pengetahuan dan kepatuhan dalam minum obat antihipertensi dapat mengontrol tekanan darah penderita hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian flyer terhadap pengetahuan dan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu, dengan rancangan pretest dan posttest non randomized control group design yang dilakukan terhadap 96 responden dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data untuk pengetahuan menggunakan kuesioner pengetahuan, dan kepatuhan menggunakan MMAS-8. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian pada pasien hipertensi menunjukkan bahwa pemberian flyer berpengaruh signifikan terhadap pengetahuan dengan p value = 0,000 dan terhadap kepatuhan pasien dengan p value = 0,000

  • Formulasi Sabun Cair Perak Nanopartikel dengan Penstabil Polyvinil Alcohol Sabun Cair Perak Nanopartikel

    Sutriyo, Sharon Hanandi, Kurnia Sari Setio Putri, Okti Nadia Poetri, Syifa Annisa, Ratika Rahmasari
    81-94
    Abstrak: 421 | PDF 81-94: 736

    Abstract

    Berdasarkan laporan Global Burden Disease pada tahun 2019, penyakit infeksi menyebabkan kematian sekitar 1.5 juta jiwa secara global.  Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun merupakan salahsatu langkah sederhana untuk pencegahan penyebaran penyakit infeksi. Triclosan merupakan senyawa antimikroba yang umum terkandung dalam sabun, namun kemunculan resistensi bakteri  terhadap triclosan sudah mulai dilaporkan. Perak nanopartikel atau AgNP merupakan salahsatu alternatif senyawa yang berpotensi sebagai antimikroba untuk digunakan dalam sabun tangan cair. Salahsatu kekurangan AgNP dalam sediaan adalah peluang terjadinya agregasi saat penyimpanan, sehingga diperlukan penstabil yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk membuat AgNP dengan penstabil Polyvinil alcohol, memformulasikannya untuk pembuatan sabun cair, dan evaluasi produk akhir terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus, and Salmonella thypi. AgNP dibuat dengan metode reduksi antara perak dan sodium borohydride, dan dikarakterisasi menggunakan UV-Vis Spektrofotometer, TEM, PSA dan AAS. Karakteristik fisik sesuai dengan persyaratan standar nasional, kandungan Ag, dan koefisien fenol dari Produk sabun cair juga telah dievaluasi. Hasil menunjukan bahwa ukuran AgNP yang diperoleh adalah 65.1 nm dengan polydispersity index 0.543 dan potensial zera -22.2 5mV. Sabun cair AgNP yang diformulasikan telah memenuhi standar nasional, stabil selama 28 hari, dan kandungan 30% AgNP pada formulasi memberikan nilai koefisien fenol sebesar 0.1 terhadap S. typhi, 0.4 terhadap E. coli, dan 0.01 terhadap S. aureus.

  • Kadar Flavonoid Total dan Uji In Vitro Aktivitas Tabir Surya Ekstrak Kulit Batang Tuntun Angin (Elaeocarpus floribundus Blume)

    Rahayu Utami, Ikhsan Mauludi Alpasiri, Haiyul Fadhli, Ihsan Ikhtiarudin, Enda Mora, Mustika Furi
    95-101
    Abstrak: 323 | PDF 95-101: 468

    Abstract

    Kulit batang tuntun angin (Elaeocarpus floribundus Blume) secara tradisional digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, diantaranya demam, radang gusi dan rematik. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang tumbuhan ini mengandung kadar fenolik total yang signifikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar flavonoid total dan memberikan gambaran awal potensi aktivitas tabir surya ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol kulit batang tuntun angin. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi bertingkat. Penentuan kuantitatif kadar flavonoid total dinyatakan sebagai mg Quercetin Equivalent (QE)/gram ekstrak pada panjang gelombang 430 nm menggunakan alat microplate reader. Pengujian aktivitas tabir surya secara in vitro dilakukan melalui penentuan nilai Sun Protection Factor (SPF) menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol mengandung kadar flavonoid total berturut-turut sebesar 9; 15,81 dan 15,56 mgQE/g ekstrak. Ekstrak etilasetat menunjukkan aktivitas tabir surya yang paling baik (proteksi ultra) dibandingkan ekstrak lainnya dengan nilai SPF 44,626; 40,687; 33,710 dan 23,607 untuk masing-masing konsentrasi uji 1000; 800; 600 dan 400 μg/mL. Namun aktivitas ini belum sebaik aktivitas senyawa pembanding benzophenone-3 pada konsentrasi 50 μg/mL dengan nilai SPF 22,646 dengan kategori proteksi ultra.

  • Cytotoxicity Assay of Dètente Instantanée Côntrolée Pre-Dried Pandanus conoideus Lam. Extracts

    Oeke Yunita, Indrajati Kohar, Karim Allaf, Aris Sri Anggara
    102-110
    Abstrak: 137 | PDF 102-110 (English): 131

    Abstract

    Red fruit (Pandanus conoideus Lam.) contains antioxidant compounds in high levels, including beta-carotene and tocopherol, which neutralize free radical compounds which can cause cancer. Red fruit contains 46% water so red fruit can only last 5 days in this condition. To maintain its stability, it is necessary to dry it with various methods, for example détente instantanée contrôlée (DIC) is a revolutionary pressure drop drying procedure. Every procedure for drying raw material can affect its quality and activity, for example the anticancer activity of red fruit. In-vitro cytotoxicity of DIC pre-dried red fruit extracts on HeLa cells has never been tested, so it is important to study. Red fruit which was obtained from Klamono, Sorong, a highland in Papua was extracted with ethanol or hexane which previously dried by DIC pre-drying or conventional drying methods were weighed then dissolved in DMSO. Cytotoxicity assays was conducted using method the MTT with five levels of extract concentration. Result of this research showed that cytotoxicity assay of red fruit extracts on HeLa cells showed that red fruit extract can inhibit cell viability. The conventionally dried red fruit extract shows stronger cytotoxicity against HeLa cells than the DIC pre-dried extract. Red fruit extract cytotoxicity against HeLa cells: ethanolic extract of red fruit previously dried by conventional drying technique > ethanolic extract of red fruit previously dried by DIC pre-drying process > hexane extract of red fruit previously dried by conventional drying method > hexane extract of red fruit previously dried by DIC pre-drying process.