Vol 12 No 1 (2020): Jurnal Farmasi Indonesia

					Lihat Vol 12 No 1 (2020): Jurnal Farmasi Indonesia

JFI 12-1

JFI Online Volume 12 Nomor 1, Januari 2020

Diterbitkan: 31-01-2020

Artikel

  • Aktivitas AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL KOMBINASI EKSTRAK EKSOKARP BUAH SEMANGKA (Citrullus Lanatus (Thunb.)) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) PADA MENCIT JANTAN GALUR balb/c ANTICHOLESTEROL ACTIVITY OF WATERMELON EXOCARP EXTRACT (Citrullus Lanatus (Thunb.)) AND BAY LEAF EXTRACT (Syzygium Polyanthum) IN MALE MICE OF balb/c STRAIN

    Ikhwan Yuda Kusuma, Noryana, Peppy Octaviani
    1-7
    Abstrak: 359 | PDF 1-7: 538

    Abstract

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efek ekstrak eksokarp buah semangka (citrullus lanatus (thunb.)) dengan ekstrak daun salam (syzygium polyanthum) serta kombinasi keduanya dalam menurunkan kadar kolesterol. Induksi hiperkolesterolemia dilakukan dengan pemberian suspensi propiltiourasil (PTU). Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan rancangan Pre-test dan Post-test with control group. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok perlakuan (1, 2, dan 3) dan kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+), dan kontrol normal. Dosis yang digunakan yaitu K1 ekstrak eksokarp buah semangka 500 mg/kgBB, K2 ekstrak daun salam 400 mg/kgBB, dan K3 kombinasi ekstrak eksokarp buah semangka dan ekstrak daun salam 500;400 mg/kgBB. Sedangkan kelompok K- diberikan Na-CMC 1%, K+ diberikan Simvastatin 10 mg/kgBB, dan kontrol normal tanpa perlakuan.  Hasil penelitian ini menunjukkan pada kelompok kontrol positif menunjukkan penurunan kadar kolesterol total mencit yaitu 50.67± 35.82mg/dL, kontrol negatif menunjukkan penurunan kadar kolesterol hanya 2.67±1.89mg/dL, sedangkan pada kelompok normal (tanpa perlakuan) menunjukan peningkatan kadar kolesterol yaitu 6,66±4.70mg/dL. K1 menunjukan penurunan kadar kolesterol yaitu 51±36.06 mg/Dl, sementara K2 menunjukan penurunan kadar kolesterol sebesar 50.33±35.59 mg/dL, dan K3 menunjukan penurunan kadar kolesterol sebesar 86.67±61.28mg/dL. Berdasarkan hasil dari tiga kelompok tersebut menunjukkan adanya pengaruh dalam menurunkan kadarr kolesterol total pada mencit.

  • Analisis Outcome Terapi Amikasin Terhadap Penurunan Sesak Pada Pneumonia Pediatrik di Instalasi Rawat Inap RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau

    Septi Muharni, Sulas, Nesa, Husna, Fina, Meiriza
    8-20
    Abstrak: 367 | PDF 8-20: 820

    Abstract

    Amikasin merupakan salah satu antibiotik golongan aminoglikosida yang bersifat bakterisid dan termasuk dalam golongan obat indeks terapi sempit. Penggunaan antibiotik harus tepat agar outcome terapi tercapai maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi penggunaan antibiotik amikasin terhadap pencapian outcome terapi penurunan sesak pada pneumonia pediatrik di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan metode deskriptif dengan pendekatan secara retrospektif pada 20 rekam medis pasien pneumonia pediatrik yang mendapatkan  amikasin dengan menggunakan teknik purposive sampling di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Berdasarkan analisis korelasi jenis kelamin dan rentang usia berkorelasi sedang dan tidak bermakna dengan outcome terapi amikasin (r=0,404 dan nilai p=0,143), (r=0,452 dan nilai p=0,274) dan tingkat keparahan pernapasan terhadap outcome terapi penggunaan amikasin didapatkan korelasi kuat dan bermakna (r= 0,675; P= 0,002). Hasil ini menunjukkan penggunaan amikasin memberikan perubahan pada outcome terapi dan outcome terapi dipengaruhi oleh tingkat keparahan pernafasan pasien.

  • POTENSI EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT HITAM (Curcuma caesia) DALAM MELINDUNGI FUNGSI DAN STRUKTUR GINJAL TIKUS YANG DIINDUKSI PARACETAMOL DOSIS TOKSIK

    Yulia Yusrini Djabir, Farid Fani Temarwut, Peter Kabo
    21-28
    Abstrak: 628 | PDF 21-28: 861

    Abstract

    Penggunaan parasetamol secara berlebihan atau melebihi dosis dapat mengakibatkan peningkatan metabolit reaktif yang mengganggu integritas membran sel dan berlanjut menjadi kerusakan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak rimpang kunyit hitam (Curcuma caesia) dalam mencegah terjadinya gangguan fungsi dan kerusakan struktur ginjal yang disebabkan oleh toksisitas paracetamol. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium yang menggunakan 20 ekor tikus yang terbagi dalam kelompok kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan plasebo, kelompok perlakuan yang diberi ekstrak dengan dosis 100 mg/kg, 200 mg/kg dan 300 mg/kg, serta kelompok kontrol positif yang diberi sediaan ekstrak curcuma. Berdasarkan pengukuran kadar ureum dan kreatinin, ekstrak kunyit hitam pada semua dosis mampu mencegah peningkatan biomarker ginjal, namun dosis 200 mg/kg yang secara signifikan mencegah kenaikan kadar kreatinin dan ureum, dimana hasil histopatologi menunjukkan kerusakan ginjal sangat minim dibandingkan dengan kelompok plasebo. Disimpulkan pemberian ekstrak etanol kunyit hitam terutama dosis 200 mg/kg-BB berpotensi mencegah kerusakan fungsi dan struktur jaringan ginjal yang diinduksi dengan parasetamol dosis toksik.

  • UJI INTERAKSI METFORMIN DAN GLIBENKLAMID DENGAN JAMU YANG MENGANDUNG Smallanthus sonchifolius DAN KOMBINASI Andrographis paniculata (Burm. F), Boesenbergia pandurata Roxb, Phyllanthus niruri L, Syzigii polyanthi Wight PADA PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TI

    Elza Sundhani, Diniatik, Zainur Rahman Hakim, Ika Nurzijah, Ardiasa Prakoso, Nur Fajrina, Muhamad Rifki, Zaenal Arifin Misgi Candra Dasa
    29-37
    Abstrak: 936 | PDF 29-37: 2841

    Abstract

    Penggunaan jamu sebagai Complementary and Alternative Medicine untuk mengatasi Diabetes Mellitus  banyak digunakan di Indonesia. Potensi munculnya interaksi obat-jamu  dengan metformin dan glibenklamid dapat mempengaruhi efektivitas menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji interaksi farmakodinamika (aktivitas farmakologi) dari metformin dan glibenklamid yang dikombinasikan dengan jamu A (Smallanthus sonchifolius) dan jamu B (Andrographis paniculata (Burm. F), Boesenbergia pandurata Roxb, Phyllanthus niruri L, Syzigii polyanthi) dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus yang diinduksi aloksan. Metode KLT-Densitometer digunakan untuk skrining fitokimia dengan membandingkan profil kromatogram (nilai Rf) dari jamu dan ekstrak etanol tanaman. Sebanyak 30 ekor tikus wistar jantan dibagi menjadi 10 kelompok perlakuan dengan aloksan 175 mg/Kg BB. Pengamatan kadar glukosa darah diukur pada hari ke-0,-7,-14, dan -21 setelah tikus dipuasakan 12 jam. Hasil profil kromatogram menunjukkan bahwa terdapat nilai Rf yang sama antara jamu A dan B dengan tanaman pembanding. Hasil uji kombinasi Metformin dengan Jamu A dan B menunjukkan adanya penurunan aktivitas yang diduga oleh adanya penghambatan absorbsi metforminm, namun tidak signifikan dibandingkan perlakuan tunggal (p>0,05). Sedangkan kombinasi glibenklamid dengan jamu A dan B menunjukkan adanya penurunan aktivitas yang siginifikan (p<0,05) dibandingkan perlakuan tunggal. Pengaruh senyawa aktif dalam jamu dalam mempengaruhi aktivitas enzim CYP3A4 dan CYP2C9 (enzim pemetabolisme glibenklamid) atau efek entagonis diprediksi terjadi pada kombinasi tersebut. Penelitian lanjutan diperlukan untuk memastikan mekanisme interaksi obat-jamu, namun penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan potensi interaksi penggunaan jamu A dan B dengan metformin dan glibenklamid.

  • Evaluasi Mutu Tablet Parasetamol Generik yang Beredar di Wilayah Purwokerto

    Fitri, Sutji, Dhadhang Wahyu Kurniawan
    38-47
    Abstrak: 1511 | PDF 38-47: 15292

    Abstract

    Parasetamol atau asetaminofen adalah obat yang dapat digunakan untuk menurunkan demam. Selain itu parasetamol juga dapat digunakan untuk sakit kepala dan sakit ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persyaratan fisik dan laju disolusi tablet parasetamol generik yang beredar di wilayah Purwokerto. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan sampel tablet parasetamol generik yang beredar di wilayah Purwokerto. Evaluasi terhadap tablet parasetamol tersebut meliputi keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, penetapan kadar, dan uji disolusi. Uji disolusi dilakukan menggunakan tipe dayung pada kecepatan 50 rpm. Medium disolusi yang digunakan dapar fosfat pH 5,8 ± 0,5 sebanyak 900 mL. Sampel yang diperoleh pada menit ke 5, 10, 15, 20, 30, 45, dan 60 diukur absorbansinya pada spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum parasetamol (243 nm). Pengungkapan data disolusi dilihat melalui nilai konsentrasi pada t=30 menit dimana tablet parasetamol pada t=30 menit tidak kurang dari 85%. Analisis data dilakukan secara deskriptif, dibandingkan dengan persyaratan tablet menurut Farmakope Indonesia dan pustaka yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tablet Parasetamol generik memenuhi persyaratan sediaan tablet menurut farmakope indonesia meliputi keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, dan penetapan kadar. Uji disolusi untuk semua tablet Parasetamol generik memenuhi persyaratan 85%.

  • PENENTUAN TOTAL FENOLIK, FLAVONOID DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN KEDABU (Sonneratia ovata Backer)

    Mustika Furi, Nursinta Al Basit, Ihsan Ikhtiarudin, Rahayu Utami
    48-59
    Abstrak: 458 | PDF 48-59: 883

    Abstract

    Tumbuhan kedabu (Sonneratia ovata Backer) merupakan famili Lytheraceae yang dikalangan masyarakat telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Penentuan total fenolik, total flavonoid dan uji aktivitas antioksidan telah dilakukan terhadap ekstrak dan fraksi daun kedabu yang ditentukan dengan metode kolorimetri dengan pengukuran secara fotometri. Penentuan total fenolik menggunakan baku asam galat dengan metode Folin Ciocalteu, diperoleh hasil pada fraksi etil asetat sebesar 232 mgGAE/g, fraksi n-butanol 130 mgGAE/g, fraksi n-heksan 80 mgGAE/g dan ekstrak etanol 76 mgGAE/g. Penentuan total flavonoid menggunakan baku kuersetin dengan metode pembentukan kompleks AlCl3, diperoleh hasil pada fraksi etil asetat sebesar 180 mgQE/g, fraksi n-butanol 172 mgQE/g, fraksi n-heksan 160 mgQE/g dan ekstrak etanol 76 mgQE/g. Penentuan aktivitas antioksidan ditentukan dengan uji penangkapan radikal DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil), diperoleh hasil pada fraksi etil asetat dengan nilai IC50 12,47µg/mL, fraksi n-butanol IC50 15,10 µg/mL, fraksi n-heksana IC50 17,27 µg/mL dan ekstrak etanol IC50 20,86 μg/mL dengan kategori sangat kuat (< 50 µg/mL).

  • The relationship of secretory phospholipase A2 type IIA levels with glomerulus filtration rate in type 2 DM patients

    Nadifa Kartika Dewi, Mila Citrawati, Dhigna Luthfiyani, Harli Amir Mahmudji
    60-67
    Abstrak: 125 | PDF 60-67 (English): 90

    Abstract

    Phospolipase / sPLA2 type IIA is mediator that connects pathogenesis diabetes and its complications. Diabetic nephropathy is the most frequent microvascular complications, with albumin urine and changes in glomerular filtration rate. The aim was to discover the relation between sPLA2 type IIA levels in diabetic patients with glomerular filtration rate (GFR). This study used crossectional method in 62 samples in RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang. Sampling was done by total sampling and medical record used as instrument. This research conducted in patients with sPLA2 type IIA levels and has complete laboratory examination data carried out in 2016. The results showed that the level of sPLA2 type IIA was very high in diabetic patients and GFR was below normal. Pearson correlation analysis showed that there was no significant correlation between type IIA sPLA2 with GFR (p=0.318), with a positive but very weak correlation (r=0.129) with diabetic duration of 8 years. Pearson correlation analysis was conducted in 21 samples which GFR values were ≤60 (p=0.0712) resulted a negative direction (r=-0.086) with diabetes duration of 11 years. It was shown that diabetic patients with increased the level of sPLA2 type IIA and longer period of diabetes will affect the decrease in GFR value.

  • Faktor-Faktor yang Memengaruhi Efektivitas Hematinik pada Pasien Hamil di Puskesmas Kecamatan Matraman

    Nadia Farhanah Syafhan, Meiliani Shara Suria L, Azizahwati
    68-75
    Abstrak: 181 | PDF 68-75: 341

    Abstract

    Pemerintah telah memberikan secara gratis hematinik yang mengandung 200 gram fero sulfat dan 0.25 gram asam folat sejak tahun 1970, namun prevalensi anemia pada pasien hamil di Puskesmas Kecamatan Matraman masih relatif tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi efektivitas dari hematinik yang dikonsumsi oleh pasien hamil di Puskesmas Kecamatan Matraman. Metode penelitian menggunakan rancangan studi cross-sectional dengan teknik pengambilan data purposive sampling.  Data diperoleh dari hasil pemeriksaan kadar hemoglobin pasien dan hasil wawancara pasien dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Responden adalah pasien hamil yang mengonsumsi hematinik dari pemerintah dan telah melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin minimal 2 kali. Jumlah sampel yang masuk kriteria inklusi pada penelitian sebanyak 85 pasien. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan bermakna antara pengaruh kebiasaan konsumsi teh dengan kadar hemoglobin pasien (p=0,000) dan pengaruh keteraturan konsumsi hematinik dengan kadar hemoglobin pasien (p=0,004). Namun tidak ada hubungan yang bermakna antara pengaruh pola makan dengan kadar hemoglobin pasien (p=0,105) dan pengaruh cara mengonsumsi hematinik dengan kadar hemoglobin pasien (p=0,684). Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas hematinik adalah kebiasaan konsumsi teh dan keteraturan konsumsi hematinik.

  • PENGARUH PENGGUNAAN MEDICATION AIDS TERHADAP TINGKAT KETAATAN PASIEN PEPTIK ULKUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU

    Fina Aryani, Septi Muharni, Yudina Awaliyah Harahap
    76-85
    Abstrak: 277 | PDF 76-85: 275

    Abstract

    Peptik ulkus merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya luka yang terdapat pada saluran gastrointestinal akibat banyaknya produksi asam dan pepsin yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori, NSAIDs dan stres, sehingga terapi yang di rekomendasikan tergantung pada penyebab dari tukak tersebut. Terapi peptik ulkus minimal selama delapan minggu dan pasien dituntut untuk taat dalam mengkonsumsi obat. Salah satu upaya untuk meningkatkan ketaatan pasien adalah penggunaan medication aids. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian medication aids terhadap tingkat ketaatan pasien peptik ulkus di Riau. Medication aids yang digunakan adalah wadah pengingat pil dan kemasan sekali pakai.  Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment), dengan rancangan NonRandomized Control Group Pretest dan Posttest Design yang dilakukan terhadap 60 pasien yang dikelompokkan menjadi 30 pasien kelompok kontrol dan 30 pasien kelompok perlakuan selama bulan Mei - Juli 2017. Metode pengambilan sampel secara accidental sampling yang memenuhi kriteria inklusi yakni pasien peptik ulkus yang disebabkan oleh NSAIDs, berusia lebih dari 18 tahun dan bersedia menjadi responden. Pengumpulan data ketaatan menggunakan kuesioner standar yakni Morisky Medication Adherence Scale 8 (MMAS-8).  Data dianalisis menggunakan uji statistik Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05) yang artinya terdapat pengaruh pemberian medication aids terhadap tingkat ketaatan pasien peptik ulkus.

  • Monitoring efek samping obat antituberkulosis fase intensif dan lanjutan pasien dewasa tuberkulosis di RSUD Kota Bandung

    Siti Thannisa Aisiyah Gumanti, Dhigna L. C. P., Via Rifkia
    86-93
    Abstrak: 841 | PDF 86-93: 1200

    Abstract

    Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menular melalui percikan dahak. Pemakaian obat-obat antituberkulosis dapat menimbulkan berbagai macam efek samping tergantung dari lamanya pengobatan TB. Berdasarkan kondisi pengobatan TB yang memiliki durasi pemberian obat yang lama serta jenis obat yang banyak, akan muncul risiko tinggi timbulnya efek samping atau toksisitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran efek samping yang timbul pada pasien fase intensif dan lanjutan, mengetahui adanya perbedaan gambaran efek samping yang timbul pada pasien relaps, mengetahui angka kejadian efek samping obat TB di RSUD Kota Bandung, mengetahui prevalensi tertinggi yang menyebabkan kejadian efek samping saat pengobatan TB. Metode penelitian ini penulis menggunakan metode observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dengan minimal sampel 34. Hasil uji perbandingan, diperoleh p-value sebesar 0,549 > 0,05 yang menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna (signifikan) antara efek samping obat yang timbul pada pasien baru dengan pasien relaps.

  • Potensi POTENSI DAUN KELOR (Moringa oleifera) SEBAGAI AGEN ANTI-HIPERGIKEMIA : STUDI LITERATUR REVIEW POTENTIAL OF MORINGA LEAF (Moringa oleifera) AS ANTI-HYPERGLICEMIC AGENT: A LITERATUR REVIEW

    Ikhwan Yuda Kusuma, Yuyun Pujiarti, Galih Samodra
    94-99
    Abstrak: 397 | PDF 94-99: 1677

    Abstract

    Diabetes Melitus (DM) dikenal sebagai gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia). Menurut data International Diabetes Federation (IDF) 2017, jumlah diabetisi mencapai 415 juta jiwa dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2040 sekitar 642 juta jiwa (55%). Salah satu alternatif pengobatan untuk menanggulangi penyakit diabetes yaitu tanaman herbal diantaranya daun kelor (Moringa oleifera) yang kaya akan nutrisi, seperti phytochemical, karoten, senyawa flavonoid, senyawa phenoid, kalsium, besi, protein, vitamin serta memiliki kandungan antioksidan yang dapat menstabilkan radikal bebas sehingga dapat dijadikan proteksi terhadap diabetes melitus. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi daun kelor (Moringa oleifera) dalam menurunkan kadar gula darah berdasarkan data ilmiah yang dikumpulkan. Metode penelitian ini menggunakan metode literatur Review dengan pencarian jurnal ilmiah secara online pada database Science Direct dan Google Scholar terbitan tahun 2010-2020 dengan teknik pengumpulan data menggunakan pendekatan PICO (Population, Intervention, Comparasion, Outcome). Hasil tinjauan literatur beberpaa jurnal, daun kelor (Moringa oleifera) berpotensi sebagai penurun kadar glukosa darah yang sangat efektif, selain itu  daun kelor (moringa oleifera) menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap profil lipid, resistensi insulin, penurunan glukosa darah, dan penurunan berat badan secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa daun Moringa oleifera terbukti memiliki efek dapat menurunkan kadar gukosa dalam darah.

  • PENETAPAN KADAR FENOLIK EKSTRAK METANOL RUMPUT POLYGALA (POLYGALA PANICULATA L.) DENGAN METODE KLT-DENSITOMETRI

    Aktsar Roskiana ahmad, Dwiyanti Puspitasari, Virsa Handayani
    100-104
    Abstrak: 694 | PDF 100-104: 533

    Abstract

    Rumput  polygala  (Polygala  paniculata  L.)  merupakan  salah  satu  tumbuhan  yang  banyak  tumbuh  di  daerah  Enrekang,  Sulawesi  Selatan.  Rumput  polygala  (Polygala  paniculata  L.)  termasuk  dalam  suku  Polygalaceae  banyak  dimanfaatkan  oleh  masyarakat  sebagai  obat  luka.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menentukan  kadar  fenolik  pada  ekstrak  metanol  rumput  polygala  (Polygala  paniculata  L.).  Ekstrak  metanol  rumput  polygala  (Polygala  paniculata  L.)  diperoleh  dengan  metode  maserasi  dengan  pelarut  metanol  P.  Analisis  komponen  kimia  menggunakan  metode  kromatografi  lapis  tipis  (KLT)  yang  ditandai  dengan  penampakan  noda.  Penetapan  kadar  fenolik  ekstrak  metanol  rumput  polygala   Polygala  paniculata  L.)  dengan  menggunakan  metode  KLT-Densitometri.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  pengujian  fitokimia  pada  ekstrak  metanol  rumput  polygala  (Polygala  paniculata  L.)  positif  mengandung  senyawa  fenolik  sebesar  35,280  µg.